Kita sebagai pengikut Kristus dipanggil untuk menjadi teladan dalam kerendahan hati dalam melayani dengan penuh belas kasih. Langkah pertama yang perlu diambil adalah mendekati orang-orang berdosa, orang-orang kecil, miskin dan terlantar, supaya selanjutnya menyucikan dan memurnikan hati mereka dari dosa dan kemalangannya. Sanggupkah kita mengikuti teladan Kristus?
"Sebab Aku telah memberikan teladan kepada kamu, supaya kamu berbuat sama seperti apa yang telah Kuperbuat bagimu"
Hari ini yang menjadi poin penting dari perayaan kita adalah kerendahan hati. Yesus membasuh kaki kedua belas rasulnya dan ini menjadi pokok penting dari renungan kita hari ini. Melalui peristiwa ini juga melalui sabda yang telah diperdengarkan kita diajak untuk belajar dari sang Guru Agung. Ia tidak mengajar hanya melalui kata-kata namun juga perbuatan. Ia memberikan teladan terbesar yakni mengasihi. Kata mengasihi bukan hanya diwartakan oleh Yesus namun diwujudkan melalui tindakannya salah satunya yakni mencuci kaki para rasul. Ia merendahkan dirinya untuk membasuh kaki para murid yang dikasihi-Nya. Hal ini dilakukan Yesus sebagai pesan terakhir kepada para muridnya sebelum Ia memberikan dirinya sepenuhnya bagi umat manusia yakni wafat di salib. Yesus menghendaki agar para murid hingga kita saat ini tetap mewariskan pesan tersebut yakni saling mengasihi sama seperti Ia telah mengasihi kita.
Kalau pada zamannya Yesus melakukan pencucian kaki terhadap para murid yang barangkali pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang menantang dan tidak elok, pada saat ini kita dituntut juga untuk merendahkan diri sebagai pelayan. Pelayan bukan hanya untuk mencuci kaki tapi rendah hati dalam setiap melakukan pekerjaan kita. Pelayanan adalah salah satu wujud cinta kasih Kasih adalah hal yang terutama yang harus kita miliki sebagai pengikut kristus. Sekalipun kita menyadari bahwa dalam realita mengasihi bukanlah hal yang mudah kita lakukan apalagi harus mengasihi orang yang kita benci. Namun, justru pada saat inilah Yesus menghendaki kita melakukan apa yang telah dilakukan Yesus kepada kita. Ketika segala sesuatunya terasa sulit bagi kita, mestinya kita memandang Yesus yang penuh belas kasih, memandang Yesus sang Guru karena Ia adalah Kasih. Ia telah mengasihi kita dan segenap umat manusia hingga titik terakhir yakni wafat disalib. Ia mengasihi semua orang bahkan yang membencinya sekalipun. Maka, lewat perayaan kamis putih ini kita diingatkan kembali bagaimana kita mengamalkan kerendahan hati melalui pelayanan setiap hari. Jatuh bangun pasti ada, tetapi Yesus yang menjadi cermin, Yesus yang menjadi teladan akan memampukan kita untuk melakukannya.
Prinsip-prinsip hidup yang benar sudah diajarkan dengan jelas oleh Yesus. Alkitab pun mencatat lengkap resepnya seandainya kita lupa. Ditambah lagi, ada Roh Kudus yang diberikan sebagai penuntun. Bekal kita sudah lengkap. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Apakah kita sungguh bersedia melakukan kehendak-Nya, atau lebih memilih untuk menentukan jalan sendiri? Marilah kita memanjatkan doa kepada Tuhan agar dia memampukan kita dalam menjalani hidup ini dan melaksanakan pelayanan dengan penuh kasih terhadap sesama manusia,
"Ya Tuhan Yesus, patahkanlah segala kesombonganku, agar aku semakin rendah hati dan mau melayani orang lain dengan belas kasih terutama kepada yang terlantar, fakir miskin dan sakit. Ajarilah aku untuk memberi dan berbagi, dan tidak terus menuntut untuk diriku saja. Amin"
Jika ada cinta kasih hadirlah Tuhan, jika ada cinta kasih musnahlah segala perselisihan.
Selamat merayakan Kamis Putih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar